MUM Wido Kusumalati mengenal Mapan pada tahun 2016, dari KEPSEK di sekolah PAUD anaknya yang pada saat itu mengajak untuk arisan barang, karena saat itu membutuhkan barang untuk mencukupi kebutuhan rumah dan bisa membayar setiap bulannya tanpa bunga dengan sistem arisan. MUM Wido memutuskan untuk ikut menjadi anggota arisan di Mapan karena kebetulan KEPSEK tersebut cukup dekat dengan dia, seringkali MUM Wido dijadikan sebagai tempat penampungan titipan setoran dan barang barang arisannya bahkan hingga bonusnya karena kesibukan ketua arisan tersebut menjadi KEPSEK. Hingga akhirnya, KEPSEK tersebut mengenalkan MUM Wido dengan salah satu sales di Mapan dan perjalanan menjadi ketua arisan pun dimulai.
Awal mula sebelum bergabung di Mapan, MUM Wido selalu bergantung dengan suami di dalam membeli ini dan hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga. Ditambah suaminya juga mempunyai usaha kecil-kecilan, sehingga pendapatannya tidak tetap, kadang besar bahkan kadang tidak ada. Namun, setelah mengenal Mapan MUM Wido jadi punya penghasilan sendiri dan bisa membantu suami di rumah. Selain itu, jika dia ingin pergi keluar maka tidak bergantung dengan suami. Mapan juga membuat MUM Wido mempunyai warung sendiri dan sangat membantu MUM Wido pada saat pandemi covid dikarenakan suaminya tidak bisa berjualan sama sekali.
Melalui ketua arisan Mapan, MUM Wido yang awalnya hanya tergabung di komunitas senam di sekitar rumahnya, sekarang bisa mengenal lebih banyak orang baru yang bahkan bukan di daerah rumahnya. Bahkan dia dikenal oleh masyarakat sekitar rumahnya sebagai “Toko Keliling” dikarenakan selalu menyelenggarakan arisan, sehingga jika orang disekitarnya membutuhkan barang, maka akan langsung mencari atau bahkan menghubungi MUM Wido.